Minggu, 11 Maret 2012

The Last Pure-Blood Vampire | The Murderer part 1

Author : Haru Yamada .

Genre : Vampire .

CAST : Runacathra Fukuzawa As Yamashita Haruna .
       Seihan Kojichiru As Melinda Anindya .
       Yabu Kouta as Miura Odagaki ,

They never know what in behind of the forest...
They just think but never want to see...
Because they know that it is scared, dangerous and dark...
Never think to close there...
It is the real warning...
But there are many stupid human who never think for twice to close there...
And they will be injured...
Or died...



Horikoshi Hunter Gakuen

     Horikoshi Hunter Gakuen adalah sekolah dimana manusia yang memilih menjadi Hunter dilatih untuk melawan vampir. Walaupun sudah ada perdamaian di antara manusia dan vampire namun harus tetap waspada. Sudah menjadi rahasia umum jika Vampir Mud-Blood tidak menyukai perdamaian itu. Ditambah pula dengan kejadian berdarah 10 tahun lalu. Pembunuhan Bulan Sabit dimana hampir seluruh anggota klan Kurochiki dibantai. Manusia dan Vampir sangat menghormati klan Kurochiki karena klan itu lah yang menjadi jembatan perdamaian manusia dan vampir. Karena kejadian itu pula Vampir Mud-Blood diusir dari kerajaan vampir. Mereka bersembunyi di dua kota di antara Osaka dan Kyoto . Tidak ada yang tahu dimana tepatnya mereka berada. Karena status mereka yang menjadi buronan , memaksa mereka hidup dalam pelarian dan penyamaran . Kerajaan vampir dengan terbuka menganjurkan manusia untuk mendirikan sekolah hunter untuk melawan Vampir Mud-Blood. Tapi kerajaan vampir melarang manusia untuk keluar dari Osaka . Manusia hanya diperbolehkan ke Kyoto , kota terdekat dengan kerajaan vampire karena kota di antara kedua kota itu, yaitu Nerenka city dan Sanura city telah dikuasai vampir Mud-Blood. Kedua kota itu juga dianggap seperti kota mati karena tak ada manusia yang tinggal disana. Semua penduduknya telah mengungsi sejak 4 tahun lalu ke Kyoto dan Osaka . Manusia juga dilarang memasuki Oharo city apalagi masuk ke Vampire 'ZERO' Academy . Alasannya adalah karena vampire belum terbiasa dengan aroma darah manusia. Akan sangat berbahaya jika manusia terlalu dekat dengan vampire . Dengan kata lain ini untuk kebaikan manusia sendiri tepatnya keselamatan manusia dari serangan vampire yang haus.



Excellent Class 1, 9 a.m.

"Ruu-chan, kau sudah dapat jadwal tes menjadi anggota Departement of Hunter Spy ? " bisik seorang gadis cantik yang duduk di pojok kelas. Rambut pirangnya tergerai sampai ke pinggang. Mata beriris Hijau tozkanya melirik guru di depan kelas berkali-kali. Badge seragamnya tertulis namanya dengan jelas. Sheira Kojichiru .
Gadis yang dipanggil Sheira yang duduk di sebelahnya tetap bergeming . Mata beriris violet kemerahannya tetap tertuju pada buku di tangannya . Rambut coklatnya tergerai indah sampai ke pinggang. Badgenya tertulis Rukacathra Fukuzawa.

" Sebaiknya kau diam , " bisik Ruka dengan nada rendah yang pelan . Sheira menggembungkan pipinya karena kesal . Ia selalu gagal mengajak teman sekamarnya di asrama itu untuk mengobrol pada jam pelajaran . Segala cara telah ia lakukan , namun hasilnya selalu gagal . "Kau menyebalkan, Ruu-chan . Sulit sekali mengajakmu bicara pada jam pelajaran . Sebenarnya berapa besar sich cintamu pada pelajaran ? " Ruka tetap diam tak bergeming . Matanya menatap ke papan tulis di depan kelas juga sosok berwajah serius di dekatnya . Ia yakin tak lama lagi akan ada kapur melayang ke arah bangkunya , tepatnya ke arah Sheira. Miura Udagaki , atau biasa dipanggil Udagaki sensei adalah guru ahli penyamaran yang killer dan mempunyai disiplin tinggi . Karena alasan itu pula Ruka tidak menghiraukan ajakan mengobrol yang ditawarkan Sheira .
Pletak! Tepat seperti dugaan Ruka . Sebuah kapur melayang dan tepat mengenai kepala Sheira .

" Aduh ! Sakit ! " seru Sheira secara reflek.

"Nona Kojichiru berhenti mengobrol . Atau aku akan membatalkan tes Hunter Spy-mu ! " seru Udagaki sensei dengan wajah menakutkan . Rambut pirangnya yang digerai nampak sedikit kusut . Mata beriris hijaunya menatap tajam ke arah Sheira . Sheira buru-buru menunduk setelah matanya menangkap sosok Udagaki sensei sedang murka padanya . Ia bisa merasakan aura kelam berasal dari kemarahan Udagaki sensei . Pada akhirnya ia tahu akibatnya mengobrol saat pelajaran . Ia berjanji dalam hatinya kalau ia tidak akan mengulanginya . Setidaknya tidak pada pelajaran Udagaki sensei .

" That’s the reason why I don't answer your question , Sheira-chan ," bisik Yui singkat sebelum menatap kembali buku di tangannya dengan serius . Suasana hening kembali menguasai ruang kelas. Tidak ada yang berani mengacau di kelas Udagaki sensei . Karena konsekuensi yang harus diterima tidak bisa dianggap remeh . Pembatalan tes Hunter Spy.
Teng! Teng! Teng!

"Baiklah. Sampai disini pelajaran hari ini . Jangan lupa persiapkan diri kalian dengan baik untuk tes keanggotaan Hunter Spy kalian ," kata Miura Udagaki sambil merapikan buku-buku tebal yang tersebar di atas meja.

"Baik, sensei," jawab semua siswa dengan serempak . Keributan mulai terdengar saat para siswa mulai memasukkan buku-bukunya ke dalam tas . Ada yang mengobrol bahkan saling mengejek . Miura pun nampak tak terganggu sama sekali . Ia tetap sibuk merapikan mejanya yang bisa dikatakan sangat berantakan . Ia pun tak terlalu mempedulikan siswa yang berpamitan padanya . Saat ia mendongak sekilas untuk melihat jam, matanya menangkap sosok Ruka yang beranjak dari tempat duduknya . Seketika ia ingat akan urusannya dengan gadis beriris violet kemerahan itu.

"Ah, Fukuzawa. Bisa kau tinggal di kelas sebentar ? Ada yang ingin ku bicarakan denganmu ? " kata Miura cepat.

"Apa ? Saya ? " tanya Ruka kaget . Ia tak menyangka akan mendapat permintaan semacam itu dari Udagaki sensei.

" Ah , pasti dia ada maunya , Ruu-chan . Kau ingat beberapa bulan lalu dia memintamu menjadi relawan di Kyoto . Ah , sebaiknya aku kembali ke asrama . Aku tidak mau mendapat jatah extra dari Udagaki sensei," kata Sheira . Ia membereskan buku terakhirnya dan langsung kabur meninggalkan ruang kelas sebelum Ruka sempat menanggapi ocehan panjang yang keluar dari mulutnya .

" Dasar ! Seenaknya saja , " gumam Ruka dengan sikap temannya itu . Ia tahu betul sifat Sheira yang hanya mementingkan kesenangan dirinya sendiri jika sudah berhubungan dengan pelajaran dan sekolah .  Temannya itu selalu mengatakan keinginannya untuk segera lulus . Walaupun itu sedikit mustahil . Setidaknya mereka harus menunggu 1 tahun lebih untuk lulus dari Horikoshi Hunter Gakuen .

" Duduklah , Fukuzawa ." kata Miura sambil menunjuk kursi murid paling depan saat matanya melihat Ruka sudah ada di depannya .

" Baik , sensei ," kata Ruka sopan . Ia menarik kursi dari belakang meja dan membawanya mendekat tepat di hadapan meja Miura . Ia duduk dengan tenang tanpa berniat mengusik kesibukan Miura dalam merapikan meja .

" Ah , kau ada tes Hunter Spy nanti malam bukan ? " cetus Miura tiba-tiba . Ruka agak kaget mendengarnya . Ia hanya menjawabnya dengan anggukan . Ia memang dijadwalkan mengikuti tes nanti malam di Sorrowforest di dekat Orbitary village . Ia tidak tahu tes apa yang diujikan . Namun ia tidak akan menolaknya . Tes itu sudah diwajibkan bagi semua murid Excellent Class .

" Humm. Sebenarnya aku punya penawaran untukmu , " gumam Miura. Matanya menatap Ruka sekilas sebelum mengamati langit dari bingkai jendela .

" Penawaran apa , sensei ? " tanya Ruka tenang . Ia penasaran akan penawaran yang dibicarakan Miura . Ia merasa tertarik . Padahal ia tidak tahu macam apa penawaran itu . Mungkin menjadi relawan lagi . Tak masalah baginya . Ia senang membantu orang lain . Walaupun tugas relawan beberapa bulan lalu jauh dari angan-angannya . Hunter yang ahli membunuh vampire malah bertugas membersihkan taman kota Kyoto . Konyol dan menyebalkan bukan .

" Penawaran untuk sebuah misi . aku memilihmu karena kau berbakat dan nilai tesmu selalu baik . Tapi Riida tidak memperbolehkanku mengikutkanmu dalam misi ini . Padahal kau lah yang ku andalkan ," jelas Miura panjang lebar . Ruka mengerutkan alisnya . Ia tidak mengerti kenapa ayahnya - Riida Fukuzawa , melarangnya ikut dalam misi . Padahal ia yakin kalau ayahnya mendukungnya masuk Horikoshi Hunter Gakuen . Lalu kenapa sekarang ayahnya melarangnya ? Aneh .

" Kenapa ay- maksud saya Fukuzawa sensei melarangku ? " tanya Ruka masih dengan sikapnya yg tenang . Miura mengalihkan pandangan kembali pada Ruka . Ia bisa melihat keheranan di mata violet gadis itu . Sebenarnya ia juga tidak tahu pasti . Tapi ia yakin penyebabnya karena rasa takut Riida akan keselamatan putrinya .

" Mungkin dia khawatir padamu . "

"Tapi biasanya dia tidak melarangku . Memangnya seberapa besar bahayanya misi ini ? " tanya Ruka lagi . Ia tak puas dengan jawaban Miura .

"Tidak pasti ukuran berbahayanya . Tapi misi ini memang berbahaya ," gumam Miura pelan . Tersirat keraguan dalam ucapannya . Ia memang tidak bisa memastikan seberapa berbahaya misi kali ini . Ada satu hal yang membuat misi ini berbahaya . Yaitu tidak adanya data apapun yang bisa membantu pelaksanaan misi baik sasaran tempat maupun jangka waktu misi .

" Jadi, sebenarnya apa misi itu ? " tanya Ruka akhirnya . Ia tidak bisa menebak apa misi yang ditawarkan padanya kali ini . Tapi ia yakin ada sesuatu di baliknya .

" Humm , bagaimana kalau kau tanya saja pada Riida . Aku tidak enak mengatakannya padamu . "

" Kenapa ? " tanya Ruka dingin karena tidak terima dengan elakan Miura . Ia sudah sangat penasaran .

" Bagaimana ya . Kalau aku yang bilang kau pasti akan langsung menerimanya seperti biasa . Jadi tanya saja pada Riida , ya ," bujuk Miura . Ia sadar bukan hanya itu alasannya . Ia hanya takut jika Ruka menerima misi ini karena berhubungan dengan masa lalunya . Ia juga yakin kalau Riida akan memarahinya karena memberitahu Ruka . Tapi apa boleh buat . Ini misi penting dan mendesak . Hanya Ruka yang bisa ia andalkan .

"Baiklah , sayang padahal Sensei tahu betul aku tidak akan berhenti bertanya di saat aku dalam tahap super penasaran ," kata Ruka menatap tajam ke mata Miura . Dengan berat hati Miura mengangguk . Ia mengalah untuk ke sekian kalinya .

" Baiklah . Misinya adalah mencari buronan yang diperkirakan bersembunyi di Vampire 'ZERO' Academy . "

"Buronan ? Di Vampir 'ZERO' Academy ? " ulang Ruka tak percaya . Bagaimana mungkin ada buronan yang bersembunyi di Vampir 'ZERO' Academy ? Semua orang juga tahu betapa ketatnya pengamanan Akademi vampire itu . Tak mungkin ada buronan yang bisa bersembunyi di sana . Rasanya sungguh tidak mungkin dan sulit untuk dipercaya .

"Yeah , begitulah informasi yang kami dapatkan , " kata Miura . Ia beranjak dari kursinya dan berjalan menuju bingkai jendela . Mata hijaunya memandang lurus ke arah horizon langit yang berubah mendung . Aroma dedaunan musim gugur merangsek masuk ke dalam indera penciumannya .

"Tapi sulit dipercaya . Udagaki sensei tentu tahu seperti apa Akademi Vampire itu . Pengamanannya sangat ketat . Seekor kelinci pun sulit menyusup ke sana . Bagaimana mungkin buronan bisa ada di sana ? " jelas Ruka , untuk mempertegas ketidakpercayaannya . Ia ikut beranjak dari kursi dan berjalan mendekati Miura . Dengan santai , ia duduk di meja paling dekat dengan jendela . Ia sedikit merapatkan kakinya agar rok seragamnya yang hanya menutupi sampai lutut tidak tersingkap . Ia melipat tangan di depan dada . Menunggu argumen sensei-nya.

" Aku juga berpikir seperti itu , tapi itulah kenyataannya . Hunter Spy terbaik saat ini , Rave Kunihonshou sendiri yang melaporkan hal itu . Dia mengatakan kalau buronan itu keluar masuk ke dalam Academy dengan bebas , " jelas Miura panjang lebar . Ia menoleh ke arah Ruka dan menatapnya lama-lama . "Bagaimana menurutmu? " Ruka terdiam . Otak encernya sedang memproses penjelasan Miura . Ia tahu kemampuan Rave , seniornya di Horikoshi Hunter Gakuen itu , tidak diragukan lagi . Ia mengagumi seniornya itu . Jadi bisa dipastikan kalau Ruka mempercayai laporan Rave . Ia menyangga dagunya dengan kepalan tangannya . Bagaimana mungkin buronan bisa keluar masuk ke Akademi Vampire dengan bebas ? Ah , ia mengingat satu hal . Pertanyaan mendasar yang harusnya ia tanyakan sejak awal .

"Sebenarnya apa kasus kejahatan dari buronan ini ? Siapa dia ? " tanyanya dengan nada menyelidik .

"Ah , aku belum menceritakan itu rupanya ," cetus Miura setelah sembuh dari keterkejutannya akan pertanyaan Ruka . Ia menatap Ruka dengan mata berbinar senang . Ia tak salah menceritakan misi ini pada Ruka . Ia yakin murid kebanggaannya ini akan banyak membantu dalam tugas ini . Ia mengutuk sifat egois Riida yang menyembunyikan potensi besar dalam diri Ruka . 'Kalau Headmaster-sama tahu akan hal ini , dia pasti senang . Dan Riida akan dihukum . Ah, biar pria itu merasakan nikmatnya detensi , ' batinnya .

" Buronan itu sangat pandai bersembunyi . Kami hanya tahu kalau dia laki-laki dengan tattoo burung phoenix kecil di pergelangan tangan kirinya dan wajahnya selalu tertutup tudung mantelnya . Kami tidak tahu nama ataupun ciri-ciri lainnya . Semua tersamar dalam mantel besarnya dengan sempurna . Kami bahkan ragu dia benar-benar laki-laki  atau malah seorang wanita . Semua serba tak pasti . Hal itu yang membuat misi ini sulit diatasi . Kejahatannya adalah membunuh 13 penduduk di Orbitary village sebelum jam 12 malam dalam jangka waktu dua minggu terakhir . Korban diambil secara acak namun kesamaannya hanya golongan darah , yaitu B . Semua korban ditemukan tewas karena kehabisan darah dengan luka gigitan di leher bagian kanan," jelas Miura panjang lebar . Ia menatap Ruka lekat-lekat . Menanti analisa murid kebanggaannya itu . Yui terdiam sejenak .
"Siapa saja yang mengintai ? Siapa yang melihatnya di akademi vampire ? "

" Eh ? Ada Rave , Karen , Sean , Natasha dan Tony . Yang mengintai di dekat akademi adalah Rave dan Sean . Mereka hampir saja ketahuan , padahal mereka belum masuk ke dalam Oharo city ." Yui terdiam lagi . Mata indahnya menatap ke langit-langit ruangan kelas . Ada banyak pemikiran yang memenuhi otaknya . Ia menghela nafas singkat sebelum memulai analisanya.

"Aku yakin pelakunya vampire , kemungkinan besar Vampire Half-Blood . Itu jawaban kenapa dia bisa bebas keluar masuk ke dalam akademi vampire , lagipula gerbang akademi vampire adalah gerbang Oharu city juga . Dan penyerangan itu, aku rasa ada hubungannya dengan Triangle Darkness , " gumam Ruka tenang namun Ia nampak ragu dengan pernyataan terakhirnya .

" Hah ? Triangle Darkness apa ? " tanya Miura aneh . Ia tak mengerti dengan apa yang dibicarakan Yui . Terkadang muridnya ini terlalu pintar untuk ukuran gadis yang belum genap 20 tahun.

"Sensei pernah membaca buku karangan John Ust Kurochiki , leluhur klan Vampir Pure-Blood Kurochiki? Judulnya 'The Forbiden Way for Safe Our Purity'. " Miura menggeleng pelan . Alisnya berkerut bingung .

" Aku pernah mendengarnya tapi tidak pernah membacanya. Buku itu terlalu tebal dan bahasanya aneh . "
Ruka tertawa pelan . Tangan mungilnya merapikan poni yang sedikit menutupi arah pandangannya.

 " Itu bahasa kuno Kurochiki . Hanya perlu konsentrasi untuk mengerti maksudnya . Ah , dalam buku itu tertulis 3 cara terlarang untuk menyelamatkan kemurnian klan . Ya , salah satunya kejahatan buronan tanpa nama ini . "

" Hah ? Aku tidak mengerti , Fukuzawa ." Miura menggeleng-gelengkan kepalanya dengan pasrah .

" Hehe , memang agak membingungkan , sensei. Biar ku perjelas . 3 cara itu adalah penyegelan , pembangkitan dan peleburan . Penyegelan itu bisa dibilang membuat tattoo Triangle Darkness atau menyegel darah vampire murni terpilih . Kalau pembangkitan bisa dikatakan membuka segel Triangle Darkness dengan pertukaran darah vampire murni terpilih dengan matenya . Dan terakhir adalah peleburan . Ini- " Ruka menghela nafas sebelum meneruskan . " Ini jalan pintas dengan mengumpulkan 99 sampel jenis darah bergolongan sama dalam waktu 3 sampai 4 bulan dari tempat berbeda secara berurutan . Dan kejahatan buronan ini mungkin untuk itu . Eh , apa ada tattoo helai sayap phoenix di tubuh korban ? " Miura mengernyitkan keningnya . Ia terdiam sejenak sebelum akhirnya berseru keras.

" Ada ! Ada tattoo helai sayap tapi tidak jelas sayap apa . Letaknya di bawah tulang selangka . " Ruka pun mengangguk .

" Jadi kemungkinan besar ini dilakukan lebih dari 1 vampire . Aku penasaran siapa sebenarnya yang akan dibangkitkan ? "

" Hei , Fukuzawa . Bagaimana kalau kau ikut misi ini ? " tawar Miura . Ruka menanggapinya dengan senyum kecil.

" Entahlah . Kalaupun aku terima , aku harus lulus tes dulu kan ? "

To Be Continoue .. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar